Mensyukuri Hujan--->> Silakan Share nasehat ini

DIRI ini sulit paham padamu sahabat yang menyapa hujan seperti menyapa duka sendiri. Mengibaratkannya seperti air mata yang berjatuhan. Meyambutnya dengan sendu. Semua mendadak biru dan sahdu, karena tiba-tiba mengingat keluarga yang jauh di sana, jemuran yang susah kering atau sekedar karena khawatir terciprat becekan. Apa salahnya hujan, sehingga ia semakna kesediahan, seperti pembawa kesusahan atau dinginnya engkau ibaratkan bagai kesendirian.


Hujan…, kenapa tak kau sambut hadirnya dengan tawa dan kegembiraan. Bukankah hujan itu berkah, ia anugrah, bukti kasih-Nya yang tercurah, rahmat-Nya yang melimpah. Engkau lihat sahabat, tawanya bocah-bocah pemenyabut rinai hujan. Tetes demi tetes yang turun. Mereka merentangkan kedua tangan menengadah sambi bertelanjang dada seolah berteriak lepas dan kencang.

“Alhamdulillah …”

Pandanglah, butir demi butir yang jatuh menipa dedaunan, tanah yang basah, lalu aroma ini? Semua berpadu dengan gemericik yang mengalun rapih. Bumipun menjadi subur karenanya. Pepohonan menghijau. Hujan adalah perantara sumber kehidupan yang luar biasa, maka saat hujan itu turun begitu indahnya, mari berdo’a

“Alloohumma shoyyiban naafi’an”

“Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat.” [Islampos.com]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mensyukuri Hujan--->> Silakan Share nasehat ini"

Post a Comment